Undang Kemendikbud, Prodi Ilmu Pemerintahan Unsyiah Diskusikan Kampus Merdeka

Banda Aceh, Scientia– Prodi Ilmu Pemerintahan, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Syiah Kuala mengadakan kuliah tamu jarak jauh (KTJJ) menggunakan aplikasi kuliah online zoom.

Kuliah tamu yang dipandu Dosen Ilmu Pemerintahan Wais Alqarni, M.A mengangkat tema “Kampus Merdeka : Peluang dan Tantangan”, yang berlangsung secara live via zoom, pada hari Kamis (09/04/2020).

Diskusi yang menghadirkan Narasumber dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayan Republik Indonesia, Dr. Toni Toharudin, M.Sc tersebut dihadiri koordinator Prodi Ilmu Pemerintahan, Dosen dari FISIP Unsyiah, mahasiswa Ilmu Pemerintahan, juga beberapa peserta lainnya diluar FISIP.

“Kami mengucapkan terima kasih banyak untuk Pak Toni yang sudah meluangkan waktunya membersamai kami semua di Ilmu Pemerintahan Unsyiah. Semoga ini menjadi ilmu yang bermanfaat untuk kami juga untuk Pak Toni”, ungkap Dr. Zahratul Idami, SH., M.Hum selaku Kaprodi Ilmu Pemerintahan.

Kuliah umum jarak jauh tersebut memaparkan terkait poin-poin penting kampus merdeka.

“Beberapa waktu yang lalu, Mas Menteri (Nadiem Makarim) mengeluarkan kebijakan “merdeka belajar : kampus merdeka”, ungkap Dosen Universitas Padjadjaran itu.

Toni Toharudin menambahkan, ide Mas Menteri sangatlah bagus. Ini harus disambut dengan baik. Tentunya dengan didukung semua pihak.

“Ada 4 poin dasar dalam kampus merdeka, yaitu pembukaan program studi baru, sistem agreditasi perguruan tinggi, perguruan tinggi negeri berbadan hukum, serta hak belajar tiga semester di luar program studi” ujar Narasumber yang biasa dipanggil Kang Toni tersebut.

Dia menambahkan, kebijakan kampus merdeka ini bertujuan demi terciptanya kultur belajar yang inovatif, tidak mengekang, dan sesuai dengan masing-masing kebutuhan perguruan tinggi.

“saya berpesan kepada para mahasiswa untuk mempersiapkan diri dari sekarang. Harus ada prinsip life long learner, ini bersesuaian dengan revolusi mental Bapak Jokowi”, tutupnya. (WA)